Aku akan melanjutkan tulisanku tentang cita-cita yang belum
berhenti tepat pada sasaran. Kala itu aku duduk di bangku SMA, mungkin orang
tak mengira jika aku pernah hampir tidak naik kelas (kala itu). Aku sungguh
down ketika ditegur oleh guru bimbingan konseling-ku,..Aku tak mau hidup dalam
keterpurukan, kala itu memang kondisi saya sedang tak menentu, mama sedang
merasakan sakit yang begitu parah. Akupun tak menyalahkan keadaan yang ada
karena dengan semua ini aku bisa bangkit…
Kelas sepuluh dan kelas sebelas memanglah berbeda. Di kelas
sebelas sedikit demi sedikit aku bisa mengikuti berbagai macam pelajaran
walaupun memang guru-guru SMA saya sering meremehkan jurusan saya. Tetapi di
kelas inilah aku mulai perlahan bangkit.
Menginjak cerita kehidupan saya ketika kelas duabelas, saya
kembali down seperti kehilangan arah, aku ditinggal pergi mama untuk selamanya,
mamaku pulang ke surga,.
Dengan keadaan yang seperti itu aku harus menyiapkan bekal
untuk masa depanku, aku harus memilih jurusan untuk mendaftar ke perguruan
tinggi.
Hati dan segenap kemampuanku ingin berkecimpung di dunia
seni dan komunikasi. Aku mencoba berdiskusi dengan papa tentang apa yang
seharusnya aku pilih, papa sama sekali tak setuju dengan apa yang aku inginkan
Dan aku putuskan untuk mengikuti apa yang direstui oleh
papa, awal aku mendaftar perguruan tinggi, aku mengambil fakultas keguruan dan
ilmu pendidikan dan ternyata aku pun belum tersaring.
Ku coba untuk pahami segala yang menjadi suratan takdir
bagiku. Hingga papa berkata tentang kekecewaan almh mama pada ku kala itu.
Ditambah pengumuman SNMPTN pun aku belum berkesempatan diterima, aku menangis
dan ini merupakan guncangan yang kesekian kalinya. Aku kecewa tapi kala itu pun
tak dapat berbuat apa-apa
Banyak sekali nasehat papa dengan selipan selipan kekecewaan
yang ada, jujur saya sangat malu. Aku semakin terpukul dan hingga saat ini merupakan suatu pelajaran
hidup yang benar-benar berharga. Aku selalu tampak murung, aku ikuti apa yang
papa inginkan dan aku bersekolah di STAIN, aku senang mempunyai teman-teman
yang luar biasa menyayangiku tetapi disini aku tak begitu suka jurusan yang aku
pilih hingga aku mencari kenyamanan di UKM Musik disana..
Aku coba ubah pemikiranku bahwa aku harus membanggakan papa
lewat jalan apapun. Aku tau papa malu jika aku tak manjadi orang yang berhasil.
Satu tahun berlalu aku mencoba untuk mendaftar di PT di kota
ku. Dan Alhamdulillah keduanya diterima, aku tetap saja bingung memilih dan aku
putuskan untuk menimba ilmu di PT negeri. Jujur jurusan yang aku pilih ini dulu
merupakan jurusan yang paling aku benci dan aku hindari tetapi satu semester
berlalu aku bersyukur bisa mendapatkan index prestasi yang memuaskan. Aku terus
tekuni apa yang telah menjadi garis hidupku hingga aku semester empat. Tapi aku
sempat membuat papa kecewa lagi. Tapi ada satu hal yang membuat papa bangga,
Disini di BKK ini aku akan mencoba untuk terus berprestasi dan aku coba telaah
bahwa mahasiswa sukses adalah mahasiswa yang mampu berorganisasi dan
menciptakan karya-karya baru.
Disini saat ini aku mulai menggagas berbagai ide yang
nantinya akan aku tuliskan untuk kehidupan ini, untuk bangsa ini agar aku
sebagai seorang generasi muda dapat bermanfaat bagi bangsa ini.
Seorang bisa dikatakan sukses apabila menjadi seorang
pendidik sedangkan banyak orang-orang yang membutuhkan pendidikan. Itu kata
Bapak Rohmadi saat mengisi kegiatan motivasi dalam Makrab PAP 2012.
Sekarang
semua ini telah menajdi motivator hidup saya bahwa :
Tenang saja mama, aku memang tidak berkecimpung di dunia
kedokteran seperti yang mama inginkan tapi aku tetap akan menjadi DOKTER untuk
suami dan anak-anakku kelak sama seperti mama dulu.
Dan aku memang tidak belajar di bidang arsitektur seperti
yang aku inginkan, tetapi aku tetap akan menjadi seorang ARSITEK bersama suamiku
untuk merancang bangunan rumah ku kelak
Aku pun memang tak berkesempatan untuk belajar di bagian
desain tetapi aku tetap menjadi DESAIN INTERIOR rumahku kelak dan
Aku sedang belajar di bidang KOMUNIKASI agar aku dapat
menjadi komunikator yang baik untuk siapapun. Akupun sedang belajar bagaimana
untuk menjadi SEKRETARIS bagi pekerjaan suamiku kelak.
Yah aku rasa semua cita-cita ku akan terwujud, aku pun bisa
jadi tenaga pendidik (GURU) untuk anak-anak ku san bahkan murid-muridku kelak.
Semangat menggapai cita-cita,…!!!!!!! :D
Sabtu, 25 Februari 2012
07.30 p.m
Tidak ada komentar:
Posting Komentar