Minggu, 10 April 2016

terima kasih nenek

Pagi ini rasanya memang tak seperti biasanya
Karena kondisi badan memang tak se luar biasa hari-hari sebelumnya
ternyata istirahat selama 3 hari pun tak kunjung menyembuhkan kondisi ini
dengan perasaan khawatir dan was was,.
pagi ini, aku mengunjungi dokter langganan keluarga ku
sembari aku menunggu antrian,
aku bertemu dengan sesosok nenek yang tua dan renta dengan tongkat jalan kesayangannya
beliau eks persit yang berasal dari Makassar,.
sejak menikah, beliau berjanji dengan suami tercintanya
sementara tinggal di Makassar, beliau berkata bahwa ketika nanti salah satu orang tua dari mereka
diberi umur panjang, maka akan diikutinya orang tua tersebut
dan ternyata tuhan berkehendak bahwa orang tua nenek itu di Makassar semua telah meninggal
atas komitmen dan kesepakatan dengan suami
nenek itu lantas pindah ke Surakarta untuk merawat Ibu dari suaminya,.
Setelah itu diceritakan pula tentang kehidupannya,..
Anaknya dua, satu meninggal dunia saat bertugas di Bondowoso
mereka keluarga tentara,.
Cucunya 8 yang sudah berkeluarga ada 4, lainnya masih sekolah
Kini, nenek itu hidup sebatang kara,.
Anaknya di Jogja, cucunya sudah sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri, walau terkadang
ada beberapa cucu yang singgah dan tidur di rumahnya
Nenek itu juga cerita tentang kronologis sakitnya,. yang diduga jantung
selain itu beliau juga bercerita tentang mengapa kaki kirinya sulit untuk berjalan
semangatnya luar biasa,.
kelak aku tau, bahwa hidup sendiri itu pasti,. tapi aku masih punya Allah yang melindungi setiap gerak langkahku,. sama mungkin dengan nenek itu yang masih "ethes" pergi kemana mana dengan langganan becaknya,.
Dan apapun yang terjadi, penyakit apapun yang diderita , tetep harus semangat menjalani hidup

Rabu, 11 November 2015

cerita organisasi

Selamat malam..
akhir akhir ini memang saya sering berbincang tentang oganisasi bersama rekan rekan saya
seneng iya.. membuat lebih berfikir keras iya..
organisasi.. saya memang tidak banyak tau tentang organisasi..
bagi saya organisasi itu luar biasa.. sekalipun saya hanya baru berkencimpun dalam satu or
ganisasi
berdasar atas pengalam dan cerita dari rekan yang saya dapat
saya selalu mengajat kepada adek adek tingkat untuk selalu berkomitmen
tanpa sebuah tekanan dan tanpa meninggalkan kuliah
culture budaya antara kota satu dengan kota lain memang jauh berbeda
itu wajar
dan saya selalu mengajarkan kepada adek adek saya untuk tidak menyimpang
bisa dibilang bermain aman..
perluas link.. itu perlu.. karena sekarang ini jika kita tidak menunjukkan sesuatu yg luar biasa..
mana mungkin kita dipercaya
seperti itulah hidup
seorang pemimpin yang mampu menyelesaikan permasalahan ada mereka yang mampu bekerja secara teameam

Sabtu, 31 Oktober 2015

untitle1

Teruntuk lelaki yang telah mengisi hati...

Sayang...
mungkin akhir akhir ini, aku sering bertingkah, pemarah, pendiam dan berbeda dengan aku yang dulu
aku yang selalu terbuka kala itu

Sayang..
maaf aku tak pernah menceritakan hal hal yang ingin kau dengarkan..
karena menurutku itu akan menambah beban

Sayang..
pernah suatu ketika kau berkata bahwa aku tak boleh membahas tentang pernikahan
dan aku mengangguk tanda setuju
namun.. kau meluruskannya bahwa aku tak boleh membahasnya terlalu sering
lantas aku berfikiran.. kalau kau terbebani

Sayang...
sebenarnya itu alasan utama mengapa aku berubah
karena aku ingin segera dihalalkan

Sayangg...
bukan karena apa dan mengapa..
karena aku ingin bersama mu.. menceritakan keluh kesahku.. dengan bimbinganmu
dan dalam dekapanmu yang halal

Sayang..
aku ingin hubungan ini ridho dan segera dihalalkan
aaminnn

terima kasih cintanya

Terima kasih cintanya
semoga aku bisa mengimbangi

Walaupun aku nggak pernah ngerti..
atas dasar apa kamu mencintaiku..
tapi tetep makasih.. udah nyoba sabar..

Walaupun iya aku sering ragu
kau tak benar benar mencintaiku
Tapi tetep makasih.. kau masih bersamaku hingga saat ini

Dan hingga saat ini pun
ak masih berdoa semoga kau jodohku..

dia belum siap menikah

Lama nggak ngisi laman blog ini
mungkin identitas yang punya blog pun udah disamarkan hehhe
ini tentang sebuah hubungan.. ya biasa sih..
tentang pacar.. tentang mengalami sebuah kejenuhan..
hampir empat tahun menjalin hubungan jarak jauh bukan sesuatu hal yang mudah..
dan mungkin sekarang aku yang sedang merasa jenuhnya..
ap yg ak rasakan.. semua sudah berulang kali ak ungkapkan
namun toh menurut gue semua nya nihil..
ini tentang kepekaan dan ketidakpekaan..
lagi ngrasa dibutuhin pas lg sepi, suntuk , sedih doang..
selebihnya.. kebahagiaannya bukan ak yg buat..
Dan bahkan ketika dia bahagia dan lg asyik asyiknya.. gue ngrasa diabaikan..
sejauh ini ak berharap semua bakal baik baik aja
nah knp gue kash judul itu karna.. ya bner aku udah pngen nikah.. buat nylesein semuanya.. mgkin pas lg kecewa nya..
ketemu dia gt seneng dan nyamann kali yaa..
tp mungkin dia berbeda..
dia belum siap untuk melepaskan kebiasaan kebiasaan yg buat gue sakit ati..
dan salah nggak gue ga ngertii... yg dirasa akhir akhir ini.. ada nya bosen sama kebiasaan2 ini.

Rabu, 22 Juli 2015

entah

Selamat sore...
aku hanya ingin bercerita tentang pertemuan yang bagiku singkat ini...
Entah mengapa rasanya ragu.. dan aku banyak berfikir..
apakah iya dia yang berada di sampingku adalah jodohku,..
Entah aku merasa dia asing...
setelah memang lama kita tak pernah bertemu
beginilah LDR... beginilah cerita cintaku yang akhir akhir ini memang sering aku pertanyakan pada diriku sendiri..
tentang apakan iya dia benar mencintaiku dan tentang sesuatu yang tak akan pernah terjawab tentang bagaimana inginku...
euforia tentang pernikahan memang sedang marak terjadi pada bulan syawal ini... sahabat tercinta telah serius untuk melepas masa lajangnya..
namun aku pun tak mengerti apa yang aku inginkan..
keinginan untuk segera menikahpun jujur iya..
namun ada beberapa keadaan yang membuatku tak ingin menyegerakannya..
mungkin begitu hal nya tentang dia..
kami sebagai anak tertua tentu masih berfikir tentang keluarga... bagaimana untuk membahagiakan bapak, ibu dan adek adek yang tentu nanti akan menjadi tanggungan kami...
namun seringkali hati menjadi tak tentu seketika mendengar hal tentang apa saja tentang pernikahan..
kalau di bilang muak.. bisa jadi..
karena aku pun tak mengerti.. kapan aku menikah..
dan setelah lama aku tak menemukan jawaban atas apa yang aku inginkan ini..
aku memilih untuk lebih mendekatkan diri pada Ilahi.. agar dapat mengambil hikmah atas apa yang kini atau nanti terjadi dalam hidup ini...

Minggu, 22 Februari 2015

jogja kenangan baru


Perjalanan ini diawali dengan rasa ketidakmauanku untuk mengunjungi Jogja,. Entah karena apa aku heran,. Aku yang biasanya paling seneng kalau diajak ke Jogja (hari ini) tidak. Aku lebih condong untuk mengunjungi nya di tempatnya mencari uang, namun aku pun juga masih berfikir banyak kali untuk perjalanan kesana..
Jogja,. Kota impian dimana kelak aku ingin singgah dan menetap disana,.
Tidak lantas aku mau ketika kau ajak karena jujur aku belum siap untuk bertemu dan berkenalan dengan sepupumu,.
Dengan perdebatan yang cukup lama dan rasa sengit sebal yang mendalam (haish lebai), akhirnya aku mengiyakan untuk diajaknya pergi ke Jogja,.
Kira-kira pukul delapan lewat sedikit, dia menghampiri ke rumahku, kala itu aku pun telah siap untuk berangkat,. Namun lagi-lagi ada saja yang membuat aku sebal dengannya,.
Tak lama kemudian aku dan dia berangkat ke Jogja, aku paham dia lelah karena perjalanan kudus-solo sudah terlalu jauh dan sekarang harus menuju ke Jogja,. Aku paham namun aku tau tak bisa merasakan betapa lelahnya dia,.
Setelah perjalanan kira-kira satu jam lebih, aku dan dia bertemu dengan kakak sepupunya dan tak lama kemudian harus melakukan perjalanan untuk menuju ke Puncak Suroloyo. Awalnya aku memang sama sekali tak mengerti tempat apa itu bahkan mendengarnya saja tidak pernah. Kita melakukan perjalanan berempat, aku, kekasihku, kakak sepupunya dan teman kakak sepupu dia,.
Perjalanan yang panjang, jauh dan cukup menguras tenaga. Jalanan yang menanjak dan berliku membuat dia berkonsentrasi lebih agar dapat melihat indahnya puncak suroloyo. Singkat kata setelah perjalanan yang cukup ekstrim  kita sampai di tempat parkir Puncak Suroloyo daann,.. makan pertama kita,. ada yang memilih bakso, mie rebus dan mie ayam,. Setelah makan,. Kita pun menyusuri tangga menuju Puncak Suroloyo dan yang memalukan aku engap-engapan pas ada di pertengahan anak tangga. Hehe (maklum jarang olahraga,.). Finally bahagia itu pas udah sampai di puncak walaupun masih kerasa engap,. Mau foto-foto awalnya masih malu-malu kucing tapi pas perjalanan turun malah baru inget kalo bawa tongsis,. Hadewh. Kita maksimalkan saja foto di anak tangga pas perjalanan turun.
Puncak Suroloyo sudah kita jamah dan kita melanjutkan perjalanan pulang sembari pengen “nduren” di pinggir jalan, dan kita temuan tempat duren yang lumayan ramai,. Makan durenn deh,. Duren itu bahasa indonesianya Durian hehehe..
Di perjalanan pulang, kita dipermainkan oleh hujan, pas hujan, kita pakai mantol nih tapi terus terang, lepas deh tu mantol,. Eeee hujan lagi,. Pakai lagi ,. Ya begitulah dan seterusnya,..
Sebelum pulang ke solo, main dulu ke Malioboro yang tempatnya kira-kira satu setengah jam dari Puncak Suroloyo. Sampai di sana ya nggak beli apa-apa, sudah banyak yang di beli dari Jogja hehe (cuma mbeliin pesenan adek), kakak sepupu doi beli alat kerokan hehe.. Habis itu ya makan lagi,. Tapi makanan di tempat makan itu menurutku sih kurang recommended ,. Mehoongggnya minta  ampun deh,..
Hujan juga tak kunjung usai,. Dari perjalanan menuju Malioboro tadi sampai bau balik ke Solo ya masih ujan,. Sebelum balik ya tentu saja pamitan sama kakak sepupu doi (ucapin makasih soalnya dapet gretongan di Jogja.hehe) pamitan juga sama temennya (ucapin makasih soalnya udah nganterin keliling Jogja.hehe).
Aku dan doi balik ke Solo kurang lebih pukul lima sore, sebelnya hujan juga tak kunjung reda. Aku yang awalnya nggak pake jas hujan terus pakai deh,.
Jalanan gelap, hujannya deres. Aku lelah,. Tapi aku tak sedikitpun ingin mengeluh,. Apa kabar doi,. Bukankah dia jauh lebih lelah dariku,. Sekali lagi aku paham dia lelah dan capek tapi kembali aku tak mungkin bisa merasakannya. Aku hanya menemaninya di sepanjang perjalanan menuju rumahku sembari ngobrol dengan sedikit candaan.
Aku melihat awan begitu mendung dan gelap, hujan semakin mengguyur dengan derasnya, semakin tak tega aku menawarinya untuk berhenti sejenak untuk mengistirahatkan badan dan motornya, namun doi menolak. Aku semakin terlihat jika aku cemas, dia mungkin tahu,. Ahh bodoo amat memang aku nggak tega melihat perjuangannya,..
Semakin aku cemas semakin besar rasa sayang ku padanya (hayahh gombill hhee). Na loo trus mau nulis apa lagi juga bingung kan,. Syukur itu ketika kita udah sampai rumah dengan selamat,. Doi ngotot untuk segera pulang, tapi aku mencegahnya, pengennya ya doi istirahat dulu sejenak. Setelah beberapa menit istirahat, dia pamit pulang. Tambah nggak tega rasanya pas dia pamit, tapi dia memang harus kembali untuk bekerja. Nggak teganya bukan karena dia mau pulang ke kudus tapi karena hujan kembali semakin deras dan aku membayangkan jalanan kesana yang banyak “jeglongan” (ah gatau bahasa indonesianya hehe). Dan Alhamdulillah doi sampai kudus kurang lebih setengah sebelas malam.
Terima kasih untuk semua perjuangan dan pengorbanannya, mungkin bagimu ini biasa aja, tapi bagiku kamu luar biasa hebatnya, kamu tangguh dan tak kenal lelah, dan kamu mampu tetap kuat dihadapankuu,. Semoga kamu jodohku amiinn,.. :D