Rabu, 27 November 2013

5 cm

Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu.
Dan…
sehabis itu yang kamu perlu…
Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya,
lapisan tekad yg seribu kali lebih keras dari baja…
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya…
Serta mulut yang akan selalu berdoa”

Minggu, 24 November 2013

usai pertemuan

aku menantimu cukup lama,. entah tak trhitung waktunya,. tapi aku pun masih bisa bersyukur atas semua ini karena aku yakin masih ada banyak pasangan yang tak bisa bertemu jauh lebih lama dari kita.

terima ksih kau sempatkan untuk menemuiku, untuk menemui aku yang telah lama memendam rindu. Menyisakan sedikit waktu mu untukku, mengerahkan tenagamu untuk ku pula. Bahagia hadir ketika kau berada di rumahku, bercanda bergurau bertukar apa yang perlu kita bicarakan. Entah suatu hal yang sangat penting bahkan mungkin hal sepele yang tak ada gunanya bagimu.

Pertemuan ini membuatku semakin mengerti akan kasih sayangmu, membuat ku tahu bahwa penantianku tak akan pernah sia-sia. 

Perlahan  waktu menunjukkan dimana waktu seharusnya kamu kembali menemui keluarga yang kamu sayang, yang kelak juga akan menjadi bagian dari hidupku nantinya. Ketika aku mencintaimu ijinkan pula aku mencintai keluargamu, karena kehidupanmu terlahir dari mereka. Aku sempat tak rela ketika waktu terus saja berputar hingga aku berfikir kapan lagi kita akan bertemu kembali, aku tau setelah pertemuan ini, aku akan sangat kehilanganmu.

Sungguh ketika aku diijinkan untuk menghalalkan hubungan kita ini, aku tak ingin mengalami hal yang sama seperti ini tentang penantian, kesabaran menahan rindu dan segala nya yang aku rasakan saat ini tentang kerinduan. Bukan karena aku tak suka, tapi bukankan akan ada pelangi setelah hujan, dan aku ingin menuai kebersamaan bersamamu kelak.

Setelah kau meninggalkan aku, ketika itu pula ada yang hilang dari hari itu, dan tak akan kutemui dirimu dihari-hari setelahnya. Aku harap kau selalu mengingatku tentang apa yang kita perbincangkan tadi, tentang bagaimana menjaga hari dan selalu ingatlah aku bahwa dimana dirimu berada, aku akan selalu menantimu datang walaupun hingga waktu yang tak bisa ditentukan.

Usai pertemuan itu, aku selalu berdoa agar bisa bertemu denganmu dalam jangka waktu yang dekat, bukan sama dan bukan pula lebih lama. Walaupun hal itu memang jarang sekali terjadi. Aku usahakan untuk selalu menjaga hatiku disini, sekalipun selalu ada yang menemani, sekalipun selalu ada yang bertemu, sekalipun ada yang merawat sampai sembuh aku akan selalu bersamamu, bersama seseorang yang selalu memberi kabar, seseorang yang sering merindukanku dan seseorang yang mengucapkan kan "cepat sembuh" ketika aku jatuh sakit. Karena aku akan berusaha menepis pernyataan bahwa yang pertama akan tergantikan dengan yang selalu ada, tentunya ku harap kau juga begitu.

Selamat kembali ke rutinitasmu, aku akan tetap menemanimu walau tidak langsung bertatap muka denganmu. Aku mencintaimu.

Selasa, 19 November 2013

menuju Ujian PPL

berjuta berkas-berkas sebagai syarat ujianku telah aku siapkan, walaupun sampai detik ini memang belum maksimal, kata pamitan untuk anak didikku yang telah luar biasa mewarnai hari0hariku selama tiga bulan ini juga telah terucapkan. Hari menuju ujianku, aku persiapkan hal-hal yang perlu aku siapkan, mulai dari Laporan, RPP, Tugas Administrasi Guru dan lain sebagainya bahkan kenang-kenangan untuk semua murid yang membersamaiku juga telah aku persiapkan bersama teman-teman administrasi perkantoran.

memang ingin segara aku akhiri kegiatan yang cukup menyita hariku, menguras tenaga dan fikiranku dan tentu menguras waktuku. Tapi betapa menyenangkan ketika bisa bercanda gurau bersama murid-muridku tercinta, sungguh suatu hal yang tidak semua orang dapat menikmatinya.

hampir tiga bulan aku menginjakkan kaki setiap hari nya di gedung megah itu dengan penghuni yang luar biasa dan sangat ramah kepadaku. aku memang sempat mengalami titik jenuh ketika tugas-tugasku tidak sesuai yang aku inginkan. tentang aku dan murid-muridku, kita telah mengukir sejarah disini bersama, menanggapi berbagai materi ajar, mungkin kalian sempat merasa bosan bertemu denganku, tapi tidak denganku, karena kalian yang selalu membuat aku bersemangat menuju gedung mewah itu.

semakin dekat hari pertempuranku, dan semakin banyak yang harus aku persiapkan, untuk ujian ku,.tapi entahlah sepertinya keadaan tak selalu berpihak padaku, tapi aku yakin Allah tentukan jalan lain untukku.

terima kasih untuk murid-muridku yang selama ini selalu semangat ketika aku menyampaikan berbagai materi ajar, terima kasih telah memahamiku, dan terima kasih telah menjadi suntikan semangat yang luar biasa, doakan ujian ibu sukses ya nak,.i will always miss u, my students :*

Nov.20.2013

Dan di malam ini, aku kembali merenung, memikirkan apa yang tak seharusnya terjadi (semalam). Bukan karena salahmu tapi entah salah siapa. Aku tak pernah menginginkan kejadian semalam terjadi lagi bukan karena suatu permasalahan tapi mungkin karena rutinitasku yang membosankan bagimu dan pula bagiku.

Aku dengan berjuta rutinitas disini mungkin membuat kau semakin jenuh, tapi sungguh bukan itu yang aku inginkan. Jikalau aku boleh minta, aku bergegas ingin menelesaikan tugas-tugasku disini, agar aku bisa dengan leluasa menghubungimu tanpa dihantui berjuta tugas yang menaungiku. Kau tak pernah kalah dengan semua rutinitasku disini, dengan waktu yang sedikitpun, aku tetap berusaha menghubungi mu. Tapi entahlah mungkin bagimu hal itu tidak cukup. 

Maaf jika aku sering meninggalkan pesanmu karena rutinitasku yang memang harus aku jalani saat ini, sebagai jalan menuju titik itu. maaf jika aku sering meninggalkanmu dan terlelap dalam tidurku, jujur itu bukan atas dasar keinginanku namun ijinkan aku sekedar melepas beban ini, beban tentang rutinitasku.

Tentang rindu yang mungkin telah lama tak terobati, tentang semua apa yang membuatmu jenuh, tentang apa yang membuat aku seperti ini, akupun tak sedikitpun menemukan titik temu dari masing-masing ego kita. Tapi ketahuilah bahwa rasa cinta ini tetap sama dari awal aku menerima cinta darimu. Aku tetap menunggumu pulang walau pun kamu sering jutek dengan pesan singkatmu, akupun sadar jika aku yang ada di posisimu, aku akan melakukan hal yang sama (seperti dulu). Aku tak pernah sedikitpun menyalahkanmu, dan maaf aku hanya bisa menginginkanmu untuk bersabar dan bertahan untuk kita, untuk apa yang telah kita bina selama ini. Aku harap kita selalu berdoa untuk ridho dari DIA sang pengatur kehidupan agar hubungan kita direstui dan kita berjodoh.

Lama kita tak bertemu untuk sekedar ngobrol bareng di rumahku, atau menikmati keramaian kotaku. Mungkin hal itu yang sering membuat kita kesal marah karena kerinduan, menjadi uring-uringan karena lama tak bertemu. Dan selalu hal itu yang aku fikirkan ketika emosi ini memuncak, agar aku selalu mengingat bahwa ini rinduku yang tak bisa aku ungkapkan kepada mu begitu pula mungkin dengan mu. Kesabaran. Iya hal itu yang sering aku utarakan ke kamu, agar selalu sabar. Walaupun jujur aku sering kualahan menyikapi pesan singkatmu yang terlalu jutek dan dingin padaku. Aku ingin selalu bersikap sabar dan berharap ego kita reda setelah apa yang terjadi kemarin dan hari ini akan lebih indah, aku masih selalu berharap dengan hal itu.

Jika aku bisa, aku ingin hari ini dan hari-hari menuju pertemuan itu, di musnahkan. Agar tak ada lagi kalimat pesan singkatmu yang dingin padaku. Berbagai halangan memang selalu datang di tahun-tahun ini, karena kita sedang diuji, dan aku selalu mengingat akan pengorbananmu menuju kotaku dan meluangkan segenap waktumu untukku. Mengabaikan kesehatan dan tenaga kamu untuk menemuiku, aku menyayangimu. Dan terima kasih. Aku akan selalu menjaga hatiku disini, bagaimanapun kamu, aku bertahan untukmu yang masih dan selalu menyimpan rasa cinta itu, untukku. Aku akan tetap mencintaimu seperti kuantitas cintamu padaku.

Minggu, 17 November 2013

love Stenografi

Pada dasarnya belajar stenografi adalah untuk menulis atau menangkap pembicaraan/pidato/suara yang kita dengar dari sumber suara. Sumber suara ini dapat kita dengar dari seseorang, radio, televisi, tape recorder dan lain sebagainya.
Selain mengetik, pelajaran lain yang sering kali dianggap remeh adalah stenografi. Pelajaran mengetik dan stenografi memiliki satu kesamaan, yaitu sama-sama mengajarkan teknik ‘menulis’ cepat. Bedanya, mengetik menggunakan tuts/keyobard/mesin tik, sedangkan stenografi melalui tulisan tangan.
Kemiripan yang lain: kedua ketrampilan ini membutuhkan kesabaran dan ketekunan yang tinggi. Jika tidak sabar dan tekun, susah sekali untuk menjadi mahir, apalagi sekadar bisa…
Lantas, apa saja manfaat stenografi? Apakah ketrampilan tersebut masih relevan dan dibutuhkan di ‘jaman Blackberry’ seperti sekarang ini?
Manfaat stenografi banyak sekali. Misalnya, ketrampilan ini bisa dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber. Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder, handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan mudah. Tapi menurut hemat saya, ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik untuk dipelajari.
Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa, atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini, tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir stenografi.
Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa, dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat. Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun. Singkat kata, semua bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Uniknya, isi stenograf (tulisan stenografi) 99.9% akan sama persis dengan kalimat yang diucapkan oleh dosen/nara sumber. Uniknya lagi, hanya orang-orang yang mengerti stenografi yang bisa membaca dan memahami catatan dalam bentuk stenograf tersebut. Hmm, keren kan? :)

keterangan lebih lanjut,..buka link http://budosenku.wordpress.com/2012/02/20/mengenal-stenografi/#more-92 :)