Selasa, 19 November 2013

Nov.20.2013

Dan di malam ini, aku kembali merenung, memikirkan apa yang tak seharusnya terjadi (semalam). Bukan karena salahmu tapi entah salah siapa. Aku tak pernah menginginkan kejadian semalam terjadi lagi bukan karena suatu permasalahan tapi mungkin karena rutinitasku yang membosankan bagimu dan pula bagiku.

Aku dengan berjuta rutinitas disini mungkin membuat kau semakin jenuh, tapi sungguh bukan itu yang aku inginkan. Jikalau aku boleh minta, aku bergegas ingin menelesaikan tugas-tugasku disini, agar aku bisa dengan leluasa menghubungimu tanpa dihantui berjuta tugas yang menaungiku. Kau tak pernah kalah dengan semua rutinitasku disini, dengan waktu yang sedikitpun, aku tetap berusaha menghubungi mu. Tapi entahlah mungkin bagimu hal itu tidak cukup. 

Maaf jika aku sering meninggalkan pesanmu karena rutinitasku yang memang harus aku jalani saat ini, sebagai jalan menuju titik itu. maaf jika aku sering meninggalkanmu dan terlelap dalam tidurku, jujur itu bukan atas dasar keinginanku namun ijinkan aku sekedar melepas beban ini, beban tentang rutinitasku.

Tentang rindu yang mungkin telah lama tak terobati, tentang semua apa yang membuatmu jenuh, tentang apa yang membuat aku seperti ini, akupun tak sedikitpun menemukan titik temu dari masing-masing ego kita. Tapi ketahuilah bahwa rasa cinta ini tetap sama dari awal aku menerima cinta darimu. Aku tetap menunggumu pulang walau pun kamu sering jutek dengan pesan singkatmu, akupun sadar jika aku yang ada di posisimu, aku akan melakukan hal yang sama (seperti dulu). Aku tak pernah sedikitpun menyalahkanmu, dan maaf aku hanya bisa menginginkanmu untuk bersabar dan bertahan untuk kita, untuk apa yang telah kita bina selama ini. Aku harap kita selalu berdoa untuk ridho dari DIA sang pengatur kehidupan agar hubungan kita direstui dan kita berjodoh.

Lama kita tak bertemu untuk sekedar ngobrol bareng di rumahku, atau menikmati keramaian kotaku. Mungkin hal itu yang sering membuat kita kesal marah karena kerinduan, menjadi uring-uringan karena lama tak bertemu. Dan selalu hal itu yang aku fikirkan ketika emosi ini memuncak, agar aku selalu mengingat bahwa ini rinduku yang tak bisa aku ungkapkan kepada mu begitu pula mungkin dengan mu. Kesabaran. Iya hal itu yang sering aku utarakan ke kamu, agar selalu sabar. Walaupun jujur aku sering kualahan menyikapi pesan singkatmu yang terlalu jutek dan dingin padaku. Aku ingin selalu bersikap sabar dan berharap ego kita reda setelah apa yang terjadi kemarin dan hari ini akan lebih indah, aku masih selalu berharap dengan hal itu.

Jika aku bisa, aku ingin hari ini dan hari-hari menuju pertemuan itu, di musnahkan. Agar tak ada lagi kalimat pesan singkatmu yang dingin padaku. Berbagai halangan memang selalu datang di tahun-tahun ini, karena kita sedang diuji, dan aku selalu mengingat akan pengorbananmu menuju kotaku dan meluangkan segenap waktumu untukku. Mengabaikan kesehatan dan tenaga kamu untuk menemuiku, aku menyayangimu. Dan terima kasih. Aku akan selalu menjaga hatiku disini, bagaimanapun kamu, aku bertahan untukmu yang masih dan selalu menyimpan rasa cinta itu, untukku. Aku akan tetap mencintaimu seperti kuantitas cintamu padaku.

Tidak ada komentar: