Minggu, 17 November 2013

love Stenografi

Pada dasarnya belajar stenografi adalah untuk menulis atau menangkap pembicaraan/pidato/suara yang kita dengar dari sumber suara. Sumber suara ini dapat kita dengar dari seseorang, radio, televisi, tape recorder dan lain sebagainya.
Selain mengetik, pelajaran lain yang sering kali dianggap remeh adalah stenografi. Pelajaran mengetik dan stenografi memiliki satu kesamaan, yaitu sama-sama mengajarkan teknik ‘menulis’ cepat. Bedanya, mengetik menggunakan tuts/keyobard/mesin tik, sedangkan stenografi melalui tulisan tangan.
Kemiripan yang lain: kedua ketrampilan ini membutuhkan kesabaran dan ketekunan yang tinggi. Jika tidak sabar dan tekun, susah sekali untuk menjadi mahir, apalagi sekadar bisa…
Lantas, apa saja manfaat stenografi? Apakah ketrampilan tersebut masih relevan dan dibutuhkan di ‘jaman Blackberry’ seperti sekarang ini?
Manfaat stenografi banyak sekali. Misalnya, ketrampilan ini bisa dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber. Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder, handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan mudah. Tapi menurut hemat saya, ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik untuk dipelajari.
Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa, atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini, tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir stenografi.
Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa, dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat. Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun. Singkat kata, semua bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Uniknya, isi stenograf (tulisan stenografi) 99.9% akan sama persis dengan kalimat yang diucapkan oleh dosen/nara sumber. Uniknya lagi, hanya orang-orang yang mengerti stenografi yang bisa membaca dan memahami catatan dalam bentuk stenograf tersebut. Hmm, keren kan? :)

keterangan lebih lanjut,..buka link http://budosenku.wordpress.com/2012/02/20/mengenal-stenografi/#more-92 :)

Tidak ada komentar: