Kamis, 24 Mei 2012

komunikasi dalam pendidikan


Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan sumber daya yang ada, sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Oleh karena itu generasi penerus bangsa dituntun untuk berlaku cerdas dalam pengembangan kreatifitasnya sehingga membantu dalam pembangunan bangsa. Seorang generasi penerus bangsa dimulai dari pendidikan yang benar-benar matang sehingga apa yang telah diperolehnya dalam pengajaran di bangku sekolah tersebut.
Komunikasi sangat diperlukan dalam pembelajaran karena karena komunikasi yang baik antara guru dan juga murid maka akan terdapat hambatan-hambatan dalam pembelajaran. Dimana perlu kita ketahui bersama sekelumit tentang komunikasi terlebih dahulu.

Komunikasi adalah kemampuan mengirimkan pesan dengan jelas, manusiawi, efisien dan menerima pesan secara akurat (D.B. Curtis, 1992).
Menurut J.A Devito komunikasi merupakan suatu tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan terjadi dalam satu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik (J.A. Devito, 1997).
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". (Wikipedia). Jadi dalam komunikasi dibutuhkan seorang atau beberapa orang sebagai pihak terjalinnya suatu komunikasi dan juga materi dalam komunikasi tersebut atau bisa disebut juga dengan informasi. Tetapi selain informasi secara lisan (verbal), seseorang juga bisa berkomunikasi dengan non verbal yaitu melalui gerak gerik badan maupun tangan agar si komunikan mampu memahami apa yang dimaksud oleh komunikator.

Dari pengantar tentang komunikasi tersebut maka dapat kita telaah bersama, bahwa komunikasi sangat penting keberadaannya apalagi dalam dunia pendidikan dimana dalam keberadaannya di dalam kelas seorang tenaga pengajar harus mampu mengkomunikasikan berbagai materi yang ada agar dimengerti oleh para peserta didik, Sudah disepakati juga bahwa fungsi umum komunikasi ialah informatif, edukatif, persuasif, dan rekreatif (entertainment) (Effendy, 1981:26). Dalam dunia pen­didikan, yang perlu mendalami fungsi dari komunikasi adalah guru dan siswa. Ketika guru harus mampu mengkomunikasikan materi ajar maka seorang siswa juga perlu mendalami pentingnya komunikasi.

Pada kenyataannya sekarang ini banyak sekali peserta didik dalam hal ini murid yang kurang antusias dalam berkomunikasi untuk sekedar mengeluarkan pendapat atau mungkin bertanya. Dari pengalaman yang pernah saya alami selama kurang lebih dua puluh tahun ini, para siswa cenderung malu untuk bertanya, malu karena mungkin pertanyaannya kurang berbobot atau malu karena ada teman-teman yang dapat berbicara lebih baik darinya. Hal itu yang seharusnya perlu dihilangkan pada diri peserta didik.

Dalam opini ini, tidak hanya guru saja yang harus ahli dalam berkomunikasi tetapi hendaknya siswa pun harus memberikan umpan balik agar terjadi interaksi dan komunikasi yang baik dalam pembelajaran pendidikan tersebut. Karena pada hakikatnya tujuan komunikasi itu adalah bagaimana bisa dan mampu merubah suatu sikap (attitude), pendapat (opinion), perilaku (behavior), ataupun perubahan secara sosial (social change).  Dengana arahan yang baik dari seorang guru maka siswa juga perlu menanyakan suatu hal agar penanaman sikap dari seorang guru dapat benar-benar dipahami oleh siswa sehingga siswa dapat bersikap lebih baik dalam kehidupan sehari-harinya. Apabila siswa mampu mengutarakan ide-ide atau gagasan dalam benaknya maka banyak sekali pendapat-pendapat yang perlu dikaji dalam menambah wawasan di dunia pendidikan. Atas dasar komunikasi yang baik maka siswa juga akan terlihat dari segi perilaku dan kesopanannya selain itu juga dapat menjalin hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitanya.

Begitulah pentingnya komunikasi dalam dunia pendidikan karena biasanya murid yang pintar tetapi kurang aktif dalam berbicara (secara ilmiah) kurang beruntung dibandingkan dengan murid yang kurang pintar tetapi pandai berkomunikasi (secara ilmiah). Hal ini lah yang membuat perbedaan antara siswa pintar dengan pemberani.


Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
http://www.radarbanten.com/newversion/opini/4614-peran-komunikasi-dalam-pendidikan-.html


Tidak ada komentar: