Kamis, 23 Februari 2012

tentang perjalanan cita-citaku

seorang hamba yang menginginkan kesempurnaan dalam hidupnya pastilah selalu memikirkan apa yang disebut dengan cita-cita. Yah mungkin sejak kecil mereka pun telah berfikir secara tidak langsung tentang apa yang dicita-citakannya. Seperti saya.

Sejak kecil, kala itu saat saya masih duduk dibangku Taman Kanak-kanak, aku selalu bilang ketika banyak orang menanyakan tentang apa cita-citaku,.aku ingin menjadi seorang dokter. Karena kata mama seorang dokter adalah pekerjaan yang mulia bisa menyembuhkan orang yang sakit. ditambah lagi dorongan dari tante ku yang menginginkanku menjadi seorang dokter spesialis kandungan,.yahh selalu itu yang aku jawab saat aku ditanyai tentang apa cita-citaku,.

Cita-cita untuk menjadi seorang dokter spesialis kandungan tetap berlanjut hingga aku duduk di bangku sekolah dasar,.tetapi setelah menggapai kelas 5 Sedkolah Dasar lantas aku berfikir,.aku bercita-cita menjadi seorang dokter tetapi aku justru mengikuti lomba mata pelajaran IPS,.karena jujur saat itu ilmu IPA saya tidak membuat saya PD untuk terus melangkah,.

Menuju ke bangku Sekolah Menengah Pertama lantas cita-citaku menjadi dokter pudar,.karena aku ingin pekerjaan yang sedikit berat,.aku ingin menjadi seorang arsitek,.inilah cita-citaku saat aku berada di bangku SMP. Kala itu aku masih ingat sekali ketika pengajian bersama, aku ditanyai seorang ustadz dan aku menjawab arsiteklah yang menjadi cita-citaku,.
Seiring jalannya waktu aku semakin tidak yakin tentang apa yang aku cita-citakan,.aku hanya bermodal sedikit ilmu tentang menggambar dan nol besar tentang pelajaran fisika dan aku sadaar bahwa arsitek bukan lagi jalankuu,.

Pada pertengahan duduk di bangku SMA, impianku benar-benar pudar,.aku tak lagi bisa menyesuaikan apa yang diinginkan mama dan aku juga tak bisa menjadi seorang arsitek,.bagiku ketika SMA aku masuk pada jurusan IPS merupakan suatu hantaman yang luar biasa hebatnya hingga aku sempat terpuruk dalam pendidikan itu.

Tidak ada komentar: