Komunikasi
adalah suatu aspek kehidupan manusia yang paling mendasar, penting, dan
kompleks. Kehidupan sehari-hari kita sangat dipengaruhi oleh komunikasi kita
sendiri dengan orang lain, bahkan oleh pesan yang berasal dari orang yang kita
tidak tahu (we can not not communication).
Dalam ilmu komunikasi,
kita mengenal adanya komunikasi persuasif, yaitu komunikasi yang bersifat
mempengaruhi audience atau komunikannya, sehingga bertindak sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh komunikator. Menurut K. Andeerson, komunikasi ersuasive
didefinisikan sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai tujuan mengubah
keyakinan, sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui transmisi
beberapa pesan. Sedangkan menurut R. Bostrom bahwa komunikasi persuasif adalah
perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah, memodifikasi atau membentuk respon
(sikap atau perilaku) dari penerima.
Komunikasi persuasif ini
dapat dipergunakan dalam komunikasi politik. Yang dikehendaki dalam komunikasi
persuasif adalah perubahan perilaku, keyakinan, dan sikap yang lebih mantap
seolah-olah perubahan tersebut bukan atas kehendak komunikator akan tetapi
justru atas kehendak komunikan sendiri. Persuasi yaitu menggunakan informasi
tentang situasi psikologis dan sosiologis serta kebudayaan dari komunikan,
untuk mempengaruhinya, dan mencapai perwujudan dari apa yang diinginkan oleh
message Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar komunikasi kita menjadi
persuasif atau bisa mempengaruhi orang lain.
Pertama, Komunikator.
Komunikator
atau sumber adalah orang-orang yang akan mengkomunikasikan suatu pesan kepada
orang lain. Agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator menjadi persuasif,
maka komunikator harus mempunyai kredibilitas yang tinggi. Yang dimaksud dengan
kredibel disini adalah komunikator yang mempunyai pengetahuan, terutama tentang
apa yang disampaikannya. Misalnya, ketika seorang komunikator menjelaskan
kepada komunikannya, dia harus menguasai apa yang akan disampaikannya. Apalagi
pada saat audience atau komunikan adalah masyarakat yang memiliki pendidikan
yang tinggi.
Komunikasi
persuasive dikatakan gagal, ketika mengikuti sosialisasi pada seminar di suatu
perguruan tinggi yang dimana audiencenya adalah mahasiswa dan masyarakat umum
yang mempunyai pendidikan dan pengalaman yang jauh lebih tinggi dari
komunikator. Seandainya pada saat itu para komunikator yang hadir kurang
menguasai program yang dibawa, tentunya masyarakat tidak akan puas, bahkan
mungkin tidak akan berpengaruh pada perubahan sikap yang diharapkan.
Ketidak-kredibelan komunikator juga sering disampaikan oleh masyarakat sendiri,
dengan cara membandingkan antara fasilitator yang satu dengan fasilitator
lainnya. Kemudian trustworthiness (dapat dipercaya) juga sangat
penting bagi komunikator supaya komunikasi yang dilakukannya menjadi persuasif.
Ketika seorang komunikator yang sudah tidak dipercaya oleh komunikan, apapun
yang disampaikannya tidak akan didengar oleh komunikannya.
Kedua, pesan.
Pesan adalah
hal-hal yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima, yang bertujuan agar
komunikan melakukan hal-hal yang disampaikan dalam pesan tersebut.Sama halnya
dengan sumber atau komunikator, pesan juga sangat berpengaruh terhadap
persuasif tidaknya komunikasi yang kita lakukan.
Pesan-pesan yang disampaikan
oleh fasilitator harus sederhana dan mudah dimengerti.Artinya, fasilitator
harus menyesuaikan isi pesan yang disampaikan dengan khalayak
sasarannya/masyarakat.Informasi yang diberikan harus disesuaikan dengan
kebudayaan dan kepercayaan kelompok sasaran.Yang paling mudah kita lihat adalah
dari segi bahasa.Ketika masyarakat sasaran kita adalah masyarakat dengan
tingkat pendidikan menengah ke bawah, maka bahasa yang dipakai harus
disesuaikan dengan tingkat pendidikan mereka.
Dalam
mengembangkan pesan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya, lugas. Artinya,
pesan tidak bertele-tele dan dilakukan pengulangan kata-kata tertentu yang
dianggap perlu. Konsisten, artinya semua pesan harus
terkait dengan tema yang akan disampaikan dan saling mendukung antara satu
pesan dengan pesan lainnya. Nada dan daya tarik, ini berkaitan
dengan style komunikator tadi. Ketika komunikator menyampaikan pesan
sedih, tentu disesuaikan dengan nada suaranya dan lain sebagainya.Bertanggungjawab,
dalam hal ini sumber pesan yang dapat dipercaya akan berpengaruh pada diterima
atau tidaknya pesan yang disampaikan.
Ketiga, saluran.
Saluran adalah
media atau sarana yang digunakan supaya pesan dapat disampaikan oleh sumber
kepada si penerima.Supaya komunikasi bisa persuasif, maka media atau saluran
yang digunakan harus tepat.Saluran atau media harus mempertimbangkan
karakteristik kelompok sasaran, baik budaya, bahasa, kebiasaan, maupun tingkat
pendidikan, dan lain-lain.Mengenali siapa yang ingin kita jangkau dapat
membantu kita dalam mengembangkan pesan yang sesuai. Kalau dihubungkan dengan social
mapping, maka pemetaan budaya sangat berarti disini.
Keempat, penerima.
Penerima adalah
orang-orang yang menerima pesan dari komunikator, yang biasa disebut dengan
komunikan.Dalam berkomunikasi, khalayak sasaran/komunikan juga perlu menjadi
perhatian. Bagaimana karakteristik kelompok sasaran, baik budaya, bahasa,
kebiasaan, maupun tingkat pendidikan, dan lain-lain, sangat dibutuhkan dalam
memformulasikan pesan yang akan disampaikan. Ketika kita berkomunikasi dengan
masyarakat kelas bawah, maka bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan
tingkat pendidikan masyarakat, jangan sampai kita menggunakan kata-kata yang
tidak dimengerti oleh masyarakat, seperti transparansi, akuntabilitas,
fleksibel, dan sebagainya.Sederhanakanlah bahasa sesuai dengan
pemahaman masyarakat.
Tujuan komunikasi persuasif
Tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua
yaitu:
1.
Mengubah atau menguatkan keyakinan (believe) dan sikap
(attitude) audiens, dan
2.
Mendorong audiens melakukan sesuatu/ memiliki
tingkah-laku (behaviour) tertentu yang diharapkan.
Prinsip Komunikasi Persuasif
Ada empat prinsip dasar
dalam komunikasi persuasif yang dapat
menentukan efektivitas dankeberhasilan komunikasinya, yakni sebagai berikut.
1. Prinsip Pemaparan yang Selektif ( The
Selective Exposure Principle )
2. Prinsip Partisipasi Audiens ( The
Audience Participation Principle )
3. Prinsip Suntikan ( The Inoculation
Principle )
4. Prinsip Perubahan yang Besar ( The
Magnitude of Change Principle)
Teknik persuasif
Setelah mengetahui
klasifikasi kebutuhan hidup manusia maka dalam melaksanakan komunikasipersuasi yang bertujuan merubah pendapat,
sikap, dan perilaku orang lain maka teknik atau cara menyampaikannya biasanya
disesuaikan dengan beberapa keadaan diantaranya ialah:
1. kira-kira apakah yang hendak dicapai
dalam usaha komunikasi tersebut?
2. siapakah yang menjadi komunikan?
3. dalam situasi yang bagaimanakah keadaan
komunikan pada waktu
berlangsungnyakomunikasi
tersebut?
Hambatan komunikasi persuasif
Hambatan-hambatan terhadap komunikasipersuasif di antaranya adalah:
1. noise factor
2. semantic factormeliputi penggunaan
kata-kata dan istilah
3. kepentingan
4. motivasi yang berbeda antara komunikator
dengan komunikan
5. prasangka
Merancang dan Mengembangkan Pesan
Persuasif
Persuasi adalah suatu proses mengubah sikap orang atau proses
mempengaruhi tidakan/perilaku mereka. Persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyajikan pesan dengan cara
yang membuat pembaca atau pendengar merasa mempunyai pilihan dan mengarahkan
mereka untuk memilih setuju.
Pesan persuasif
dapat digunakan sebagai :
- Menjual gagasan (misalnya mengenai
penghematan biaya)
- Meminta bantuan (misalnya kepada
supervisor)
- Mengumpulkan dukungan (misalnya kepada para karyawan dalam
memperjuangkan paket tunjangan yang baru)
- Meminta pendanaan (misalnya untuk suatu
proyek atau untuk membeli peralatan)
Suatu pesan persuasif yang efektif menyertakan 4 komponen
berbeda dan
penting didalamnya, yaitu:
- Membangun kredibilitas
- Membatasi argumentasi dengan cara yang mengidentifikasikan
persamaan dengan penerima
- Berhubungan dengan penerima menggunakan
pertimbangan pada logika dan emosi.
- Memperkuat posisi anda dengan bahasa
yang jelas dan bukti tak terbantah.
Cara Terampil untuk Membuat Orang
Megatakan “IYA”
Orang yang terampil dalam relasi manusiawi mempunyai
teknik dan metode yang sangat meningkatkan peluang orang untuk mengatakan “ya”
kepada mereka (membuat mereka mengatakan “ya” berarti membuat mereka melakukan
apa yang anda ingin mereka lakukan.
Metode
yang dapat digunakan:
1.
Berilah
orang alasan untuk mengatakan “ya” kepada anda.
Bila anda menginginkan seseorang
untuk melakukan sesuatu, berilah mereka suatu alasan mengapa mereka harus
melakukannya. Akan tetapi pastikan bahwa alasan yang anda berikan adalah alasan
mereka, artinya alasan-alasan yang akan menguntungkan mereka. Jangan memberikan
alasan-alasan yang akan menguntungkan anda.
2.
Ajukan
Pertanyaan “ya”
Bila anda berusaha membuat orang
mengatakan “ya” pada anda, pertama-tama masukkan mereka ke dalam kerangka
berfikir “ya”. Ini dilakukan dengan
menanyakan tiga atau empat pertanyaan “ya”. Gagasan dibalik pertanyaan “ya”
adalah bahwa jika anda memasukkan orang ke dalam kerangka berfikir “ya”, ini
akan lebih memungkinkan mereka untuk mengatakan “ya” keepada anda. Akan tetapi
pastikan untuk mengajukan pertanyaan “ya” secara tepat.Yakni menganggukkan
kepala anda “ya” sewaktu anda mengajukan pertanyaan itu dan mulai pertanyaan
itu dengan kata “anda”.
3.
Berilah
orang pilihan diantara dua “ya”
Artinya membuat
orang memilih di antara mengatakan “ya” kepada anda dengan cara ini atau
mengatakan ya kepada anda dengan cara lain. Entah cara ini atau cara lain yang
mereka pilih, mereka mengatakan “ya” kepada anda.
Sangat lah
disukai untuk memberi mereka sebuah pilihan antara “ya” dan “tidak”, ketika
anda meminta mereka melakukan sesuatu. “Ya”
berarti mereka akan melakukannya, “tidak” berarti mereka tidak akan
melakukannya.
Keterampilannya
adalah membuat mereka memilih antara melakukan apa yang anda inginkan dengan
cara ini atau dengan cara lain.Anda inginkan dengan cara ini atau cara lain.
Misalnya, jika ingin bertemu dengan Bapak (Burhan) Direktur sebuah perusahaan :
“ Apakah sore
ini waktu yang baik, Pak Burhan, ataukah anda lebih senang esok pagi atau esok
sore?” (terkesan memberi pilihan kepada Pak Burhan kapan bisa bertemu-pilihan
ya)\
Misalnya :
“Apakah anda
menginginkan yang hitam atau anda menginginkan yang putih?” (daripada “Apakah
anda menginginkan salah satu dari ini?”)
“Apakah anda
ingin mulai bekerja besok atau Selasa?” (daripada “Apakah anda ingin mulai
bekerja?”)
“Apakah anda
ingin membayarnya secara kredit atau secara tunai?” (daripada “Apakah anda
menginginkan ini?”)
Metode ini belum
tentu berhasil setiap saat, tetapi hal ini membutuhkan banyak waktu dan akan
berhasil jauh lebih baik daripada memberi orang sebuah pilihan antara
mengatakan ya dan tidak.
4. Mengharapkan orang
mengatakan “ya” kepada anda dan biarkan mereka tahu mereka diharapkan
mengatakan ya
Bila anda mengharapkan orang untuk mengatakan
ya kepada anda, itu adalah keyakinan. Akan tetapi, ini jauh melebihi
keyakinan-satu langkah lebih jauh. Anda membiarkan mereka tahu, anda
jelas-jelas memberi mereka kesan, bahwa mereka diharapkan untuk mengatakan ya.
Hampir semua orang mulai dengan “netral”
dan dapat diarahkan. Banyak yang tidak pernah ragu atau goyah melakukan apa
yang anda inginkan, begitu anda telah membuat mereka tahu hal itu diharapkan
dari mereka.
Ini adalah psikologi yang luar biasa dan
akan mudah bagi anda untuk mempraktekkannya setelah beberapa keberhasilan
pertama.
Bagaimana cara mempengaruhi orang lain?
1.
mengetahui apa yang akan membuat
mereka melakukan sesuatu (apa yang mereka inginkan)
2.
mencari tahu apa yang akan
menggerakan mereka, kita anda tau apa yang dapat menggerakan mereka, anda akan
mengetahui bagaimana caranya menggerakan mereka
3.
hilangkan pikiran untuk mempengaruhi
orang dengan cara apa yang akan anda cari atau anda sukai.
4.
ketahuilah apa yang mereka cari, dan
apa yang mereka sukai.
Dari ke 4 langgkah tersebut dapat
disimpulkan ketika anda tau apa yg mereka inginkan dan sukai, maka anda dapat
menggerakan mereka dengan mengatakan apa yang ingin mereka dengar. anda hanya
menunjukan bagaimana mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan
melakukan apa yang anda ingin mereka lakukan. Contoh untuk
menerapkan prinsip ini agar berhasi adalah : kita andaikan anda adalah seorang
majikan dan anda berusaha untuk merekrut seorang insinyur untuk bekerja bagi
anda. anda tahu bahwa beberapa perusahaan lain telah menawarkan posisi yang
menarik padanya.dengan menerapkan prinsip ini, "ketahuilah apa yang orang
inginkan", anda pertama akan menentukan posisi apa dan perusahaan seperti
apa yang dia cari dan yang paling menarik baginya. jika anda mengetahui bahwa
dia menginginkan adanya peluang kemajuan/kenaikan jabatan, anda akan menunjukan
padanya berapa banyak peluang kemajuan yang bisa anda tawarkan di perusahaan
anda.
Jika dia mencari keamanan, anda harus
bicara keamanan. jika dia mencari pendidikan dan pengalaman lebih tinggi, anda
akan bicara soal itu. poinntnya adalah bahwa anda harus tau apa yang dia
inginkan dan kemudian anda akan menunjukan bagaimana dia dapat mendapatkannya
tentunya dengan melakukan apa yang anda inginkan (misalnya, dengan bekerja
untuk anda)
Cara
Terampil Untuk Mempengaruhi Orang
Langkah besar pertama untuk membuat
orang melakukan apa yang Anda ingin mereka lakukan adalah mengetahui apa yang
akan membuat mereka melakukannya? *apa yang mereka inginkan?*
Bila Anda mengetahui apa yang akan
menggerakkan mereka, Anda akan mengetahui bagaimana caranya menggerakkan
mereka.
Kita semua berbeda, kita menyukai
hal-hal yang berbeda.Kita memberikan nilai yang berbeda pada hal-hal yang
berbeda. Jangan membuat kesalahan dengan mengandaikan bahwa orang lain menyukai
apa yang Anda suka atau mencari apa yang Anda cari.
Ketahuilah
apa yang mereka cari, apa yang mereka suka?
Maka Anda dapat menggerakkan mereka
dengan mengatakan apa yang ingin mereka dengar. Anda hanya menunjukkan
bagaimana mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan melakukan apa
yang Anda ingin mereka lakukan.
Ini adalah rahasia besar untuk
mempengaruhi orang. Ini berarti mengenai sasaran secara tepat dengan apa yang
Anda katakan tetapi Anda harus mengetahui dimana letak sasaran itu secara
alamiah.
Contoh untuk menerapkan prinsip ini
agar berhasil adalah : andaikan Anda adalah seorang majikan dan Anda berusaha
untuk merekrut seorang insinyur untuk bekerja bagi Anda. Anda tahu bahwa
beberapa perusahaan lain telah menawarkan posisi yang menarik padanya.
Dengan menerapkan prinsip ini, “Ketahuilah
Apa yang Orang Inginkan”, Anda pertama-tama akan menentukan posisi apa
dan perusahaan seperti apa yang dia cari dan yang paling menarik baginya. Jika
Anda mengetahui bahwa dia menginginkan adanya peluang kemajuan/kenaikan
jabatan, Anda akan menunjukkan padanya berapa banyak peluang kemajuan yang bisa
Anda tawarkan di perusahaan Anda.
Jika dia mencari keamanan, Anda
harus bicara keamanan. Jika dia mencari pendidikan dan pengalaman yang lebih
tinggi, Anda akan bicara soal itu. Poinnya adalah bahwa Anda harus mengetahui
apa yang dia inginkan dan kemudian Anda akan menunjukan bagaimana dia bisa
mendapatkan apa yang dia cari dengan melakukan apa yang Anda inginkan
(misalnya, dengan bekerja untuk Anda).
Membuat prinsip ini berhasil dari
sisi yang berlawanan – andaikan Anda melamar sebuah pekerjaan yang sangat Anda
inginkan. Pertama-tama Anda pasti akan mencari tahu kemampuan yang dibutuhkan
dan tugas serta tanggung-jawabnya, sehingga Anda dapat memperlihatkan pada
mereka bahwa Anda dapat menangani pelanggan mereka lewat telepon. Setelah Anda
tahu apa yang mereka cari, Anda dapat membicarakan apa yang ingin mereka
dengar.
Metode “Mengetahui Apa Yang
Orang Inginkan” adalah dengan bertanya, melihat dan mendengarkan
mereka. Ditambah usaha Anda untuk mengetahuinya.
Membujuk adalah salah satu kemampuan
paling penting yang diperlukan seseorang untuk membuat orang lain mengikuti
kehendaknya. Kemampuan ini tak hanya dapat diterapkan di dunia kerja, tetapi
juga di rumah, atau dalam kehidupan sosial lainnya.Mungkin Anda melihat tidak
semua orang diberi kemampuan ini, namun sebenarnya membujuk bisa dipelajari.
Sumber:
kompas.com
http://baleon7.blogspot.com/2011/07/tips-dan-cara-membujuk-mempengaruhi.html
by : dilla, dyahbudi, beti, didin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar