Senin, 28 Januari 2013

METODE MENGAJAR IPS / SS



BAB V
METODE MENGAJAR IPS / SS

A.    Strategi, Metode dan Teknik Megajar
Batasan Strategi Mengajar dapat dikatakan sebagai keterampilan-keterampilan tertentu yang telah dikuasai guru dan dilakukan secara berulang-ulang sehingga merupakan pola perilaku mengajar yang bertujuan membantu siswa mencapai tujuan-tujuan pengajaran.
Metode Mengajar adalah serangkaian kegiatan yang diarahkan oleh guru yang hasilnya adalah belajar pada siswa atau proses/prosedur yang hasilnya adalah belajar atau dapat pula merupakan alat melalui makna belajar menjadi aktif.
Mengenai teknik hampir sama pengertiannya dengan strategi ayau metode mengajar.

B.     Memilih dan Menggunakan Metode Mengajar
Hasil belajar adalah merupakan kerjasama antara guru dengan siswa. Namun demikian , metode atau teknik mengajar hanyalah salah satu komponen penting dalam keseluruhan interaksi belajar mengajar. Yang patut disadari oleh guru bahwa tidak ada satu pun metode mengajar yang terbaik atau cocock untuk segala situasi.
Wesley dan Wronski mengemukakan ciri-ciri sebuah metode yang baik :
1.      Teliti, cermat, tepat dan tulus hati, dengan melibatkan kejujuran guru dan siswa.
2.      Harus artistik, dalam arti guru benar-benar  dapat merasakan  hal yang relevan dan tidak, juga tidak sama dengan kebenaran.
3.      Harus bersifat pribadi, yaitu sesuatu yang telah mempribadi pada diri guru.
4.      Menghubungkan dirinya  dengan pengalaman yang telah dimiliki siswa.
Memilih dan menggunakan metode mengajar adalah merupakan kiat guru berdasarkan pengetahuan metodelogisnya serta pengalaman mengajarnya yang sebenarnya telah menyatu dengan dirinya. Mengkombinasikan berbagai metode dan teknik mengajar disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan dan keadaan siswa serta karakteristik materi pelajaran yang disampaikan.
C.     Berbagai Metode dan Teknik Mengajar IPS / SS
Teknik dan strategi yang digunakan dalam IPS karena itu harus mempertimbangkan tujuan program, tujuan-tujuan yang hendak dicapai, dan kematangan siswa.
-          Jika diharapkan siswa memperoleh informasi maka hal itu dapat dicapai melalui membaca, berdiskusi, dan pandangan (viewing) dan cara-cara lain yang melibatkan penyebaran informasi.
-          Jika diharapkan siswa mengembangkan kebiasaan berpikir kritis, mencari sendiri informasi, dapat menyusun hipotesis dan mengujinya, maka yang digunakan adalah “inquiry teaching strategises”
-          Jika guru bertujuan agar siswanya belajar bekerja sama,merencanakan bersama, atau mencobakan yang dipelajari maka yang digunakan adalah “activity teaching strategies”.
Tujuan diajarkannya IPS/SS di sekolah adalah untuk memperlengkapi siswa dengan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai agar dengan itu mereka dapat mengenali dengan baik berbagai permasalahan sosial kemasyarakatan yang ada di sekelilingnya.
1.      Metode Ceramah
Meskipun belum dibuktikan keunggulan dalam metode ini, namun metode Ceramah digunakan secara luas termasuk dalam IPS. Metode ini amat tepat digunakan oleh guru yang memang bertujuan mengajar, mengungkapkan persoalan (issue), atau membagi pengalaman pribadi atau jika guru ingin menggunakan keahliannya untuk memperluas pengetahuan siswa melampaui sarana yang tersedia. Ceramah cenderung membuat siswa pasif atau tidak aktif. Kesulitan dalam Metode Ceramah adalah tetap memelihara perhatian siswa, banyaknya siswa yang sulit mengikuti tema yang diajarkan. Metode ceramah dapat digunakan pada kelas yang besar dalam bekas IPS. Metode ceramah biasanya divariasikan dengan teknik tanya jawab, simulasi dan diskusi. Dengan memvariasikan metode ceramah tersebut dengan metode mengajar lainnya diharapkan dapat mreningkatkan kemungkinan siswa untuk berdialog, berpikir, berpartisipasi, memilih untuk tidak setuju, atau memiliki sikap toleransi terhadap ketidaksetujuan orang lain.

2.      Metode Inkuiri, Menemukan Sendiri dan Pemecahan Masalah
Metode inkuiri berkaitan dengan dengan hal-hal yang bersifat empirik dan lebih menekankan pada hipotesa dan pengujian hipotesa serta kesimpulan pada guru, alasan di ataslah yang menjadikan metode inkuiri sebagai metode utama utama dalam pengajaran IPS. Penerapan metode tersebut dalam pengajaran IPS memberi dorongan yang kuat terhadap siswa oleh karena siswa secara pribadi terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu cara untuk menstimulasi inkuiri adalah menggunakan bahan yang menggusarkan / menantang minat siswa, bahan tersebut sebaiknya disampaikan dalam suasana yang bersahabat, misalnya melalui permainan, atau teka-teki dalam mana siswa dapat berpikir dan berhipotesis secara bebas.

3.      Metode Diskusi
Diskusi adalah suatu tugas yang benar-benar memerlukan keahlian karena diskusi yang sebenarnya adalah salah satu diantara teknik mengajar yang paling mujarab sekaligus paling sulit. Keuntungan dengan menggunakan metode diskusi adalah siswa akan terlibat langsung dalam proses belajar baik sebagai partisipan maupun sebagai ketua kelompok dimana setiap siswa dimungkinkan untuk berpatisipasi khususnya dalam kelompok kecil guna mengembangkan proses intelektulanya, serta manumbuhkan sikap toleran dengan menyadari adanya perbedaan pandangan. Kelemahan dari diskusi adalah walaupun telah terorganisir dengan baik belum tentu menjamin dilaksanakan kesepakatan kelompok, atau bisa saja menjadi tanpa tujuan terutama jika ketua kelompok tidak produktif.
4.      Metode Tanya Jawab
Teknik ini sering digunakan dalam pengajaran IPS /SS untuk melengkapi metode Ceramah, yang digunakan untuk berbagai tujuan. Guru menggunakan metode seperti itu untuk menjelaskan prosedur, untuk memastikan apakah siswa memahami apa yang dilakukan, menentukan apakah penjelasan terhadap suatu hal diperlukan atau memperoleh balikan tentang suatu kegiatan demonstrasi atau penjelasan. Juga dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep, generalisasi atau mata pelajaran. Pertanyaan yang baik adalah merupakan hal esensial dalam membangun kebiasaan berpikir reflektif. Jika pertanyaan hanya bersifat menginat fakta belaka maka siswanya hanya akan berusaha untuk tujuan itu, tidak belajar bagaimana menggunakan informasi atau bahkan tidak bisa memprosesnya.

5.      Metode Simulasi
Strategi ini meminta siapa saja yang terlibat dalam strategi tersebut untuk menganggap dirinya sebagai orang lain yang tujuannya adalah untuk mempelajari bagaimana orang lain bertindak dan merasakan. Atau bermain peran memberi kesempatan bagi siswa untuk “menjadi orang lain” dan bukan dirinya sendiri, dan di dalam proses yang baik mungkin akan memperoleh gagasan tentang orang lain.
a.       Bermain Peran ( Role Playing)
Bermain peran adalah berakting sesuai dengan peran yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk tujuan-tujuan tertentu misalnya mengungkap kembali perjuangan pahlawan, keadaan kemungkinan yang dihadapi ketika jumlah penduduk bertambah, atau keadaan imajiner yang dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.  Melalui hal tersebut maka siswa akan memperoleh pengetahuan tentang orang dan motivasi yang menandai perilakunya. Metode bermain peran memiliki fungsi “education for citizen” dan “group counseling”.
b.      Drama Kehidupan Masyarakat (Socio Drama)
Merupakan sebuah cara memerankan pemecahan masalah secara kelompok yang memfokuskan pada masalah-masalah tentang hubungan manusia. Masalah itu mungkin mengenai siswa dalam bekerja sama di sekolah, keluarga atau masyarakat. Dengan demikian Socio Drama memberi kesempatan pada siswa untuk mempelajari alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok.
c.       Simulasi dan Bermain Simulasi
Bermain simulasi adalah teknik mengajar di mana siswa mengasumsikan peran khusus sebagai pengambil keputusan, bertindak seolah-olah mereka benar-benar terlibat dalam suatu situasi dan berkompetisi untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan aturan-aturan khusus. Pengajaran bermain cenderung mengurangi kesempatan dan kesenangan walaupun berisi sebagian  dari elemen-elemen kesempatan dan umumnya disenangi peserta.
d.      Metode Berdebat ala Inggris (Btitish Style Debate)
Untuk melakukan strategi tersebut maka kelas sebaiknya dibagi menjadi 2 tim (pro dan kontra), dimana setiap tim mempunyai juru bicara utamanya masing-masing. Kemudian jelaskan kepada masing-masing kelompok menyiapkan argumennya. Cara pelaksanaan selanjutnya adalah :
1). Salah seorang dari setiap pihak diberi kesempatan bicara selama 5 menit.
2). Orang kedua dari setiap pihak menyampaikan pembicaraannya selama 3 menit
3). Anggota kelompok lain dari masing-masing tim memberikan komentar dan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dari peserta.
4). Salah seorang anggota dari setiap pihak memberi kesimpulan.

e.       Teknik Pengadilan (Jury – Trial Technique)
Teknik ini menggunakan prosedur ruang pengadilan guna mendiskusikan isu atau masalah.

Tidak ada komentar: