Kepribadian
adalah keseluruhan cara seorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain
Kepribadian paling
sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan
oleh seseorangKepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati,
melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi
Kepribadian merupakan kecenderungan
psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku social tertentu, baik berupa
perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan. Definisi
kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
Yinger
Kepribadian
adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan
tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
Kepribadian
adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan,
keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
Kepribadian
adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh
seseorang.
Kepribadian
adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang
terhadap perilaku.
G.W Allport :
Kepribadian atau personality yaitu, organisasi
yang dinamis dalam diri individu sebagai system psikofisik yang menentukan
caranya yang khas dalam penyesuaian diri dengan atau terhadap lingkungannya.
Istilah personality
berasal dari kata latin “persona” yang berarti topeng atau kedok, yaitu
tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya
untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma,
“persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.
Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian
adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak
dalam tingkah lakunya yang unik.)
Sedangkan personality menurut
Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah
laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi
karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat,
pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu
mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain
Allport juga mendefinisikan personality
sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang
menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang
dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan
emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi
mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara
umum.
Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan
tentang kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh
Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir
50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang
dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang
dianggap lebih lengkap.
Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah
organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang
menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider
(1964) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik
yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan
dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara
keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma)
lingkungan.
Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas
sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya.
Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya
konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya
yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan
atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori
kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : teori Psikoanalisa
dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial
Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari
Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport,
teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, teori The Self dari Carl
Rogers dan sebagainya. Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan
tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :
1)
Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika
perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
2)
Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat
lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
3)
Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif,
negatif atau ambivalen.
4)
Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi
emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya
tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
5)
Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk
menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau
menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang
dihadapi.
6)
Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan
dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau
tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar